Fiesta Fatahillah – Sisi Bersejarah Jakarta

March, 16 2014 — Written by NM Admin

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada yang berbeda di kawasan Kota Tua, Jakarta, belakangan ini. Kawasan bersejarah yang menjadi cikal bakal Kota Jakarta ini, terlihat lebih hidup dengan hadirnya Fiesta Fatahillah. Dulu, Kota Tua Jakarta merupakan kawasan pusat kota Batavia yang dibangun oleh VOC. Gedung Fatahillah menjadi pusat pemerintahan, tempat kegiatan politik, perdagangan, dan militer dikendalikan oleh VOC. Dari identitasnya sebagai pusat kota, kawasan Kota Tua perlahan menjadi gambaran dari Jakarta di masa lalu. Tempat bagi mereka yang mencintai sejarah dan budaya. Sementara pusat kota Jakarta, bergeser ke wilayah Jakarta Pusat kini.

Wilayah Kota Tua Jakarta sebenarnya tersebar seluas 138 hektar, terbentang dari kawasan Jakarta Barat hingga Jakarta Utara. Namun saat ini, wilayah Fatahillah yang lebih dikenal warga Jakarta sebagai kawasan Kota Tua Jakarta. Sadar bahwa Kota Tua Jakarta merupakan kawasan heritage, pemerintah DKI Jakarta pun berniat menghidupkan kembali segala aktivitas di Kota Tua Jakarta. Hal ini menjadi alasan terselenggaranya Fiesta Fatahillah pada  yang berlangsung sejak 13 hingga 16 Maret 2014.

Jadilah Kota Tua Jakarta begitu hidup dengan segala aktivitas di dalamnya. Bangunan-bangunannya terlihat penuh warna, hasil kilauan cahaya yang berasal dari lampu neon. Di satu sudut, wangi makanan begitu menggugah selera. Hadir pula karya-karya para seniman yang siap menyejukkan mata.

Pada pembukaan Fiesta Fatahillah, Kamis (13/3/2014) malam yang lalu, Museum Fatahillah pun sempat menjadi pusat perhatian. Gedung ini tersulut api, kemudian dipugar kembali sehingga jendela dan pilar museum tampak sangat cantik, lalu berlumut, dan dipugar kembali. Ini bukanlah kejadian nyata, melainkan atraksi visual pada sebuah video mapping yang ditayangkan di dinding-dinding Gedung Fatahillah.

Bagi para pecinta seni, jangan lewatkan Gedung Kantor Pos Indonesia yang memamerkan karya-karya seniman kontemporer Indonesia hingga enam bulan ke depan. Mulai dari lukisan hingga patung. Memberi pengalaman menarik untuk menikmati seni di tempat bersejarah.

Fatahillah Food yang dikuratori oleh Anton Wirjono dan Laksmi Pamuntjak juga hadir bagi para pecinta kuliner. Sajiannya tentu saja berbagai macam makanan khas nusantara seperti martabak kubang, bakso, sate, nasi goreng, kopi oey, dan lain-lain. Festival kuliner ini baru hadir pada pukul 17.00 hingga 22.00 WIB.

Hari ini, Minggu (16/3/2014) merupakan kesempatan terakhir untuk menikmati suasana Fiesta Fatahillah. Ke depannya, Kota Tua diharapkan tidak hanya menjadi kawasan untuk menilik masa lalu Kota Jakarta, namun juga bermanfaat bagi warga Jakarta di masa kini.

(source)